Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2013

Masih

Jadi, sebetulnya aku sudah berusaha beralih. Berusaha tidak lagi memandang masa lalu. Berusaha tidak lagi melihat pintu yang tertutup bagiku itu. Berusaha menerima kenyataan bahwa aku tak dapat meraihnya. Tapi, apa yang aku lihat kini membuatku semakin bimbang. Kenyataan bahwa aku belum bisa meraih modal yang besar membuat harapanku surut. Padahal, aku telah berusaha mencari di sini. Aku berusaha mencari yang kekerabatannya paling dekat dengan yang dulu. Tapi, apa daya, persaingan membuatku kalah sebelum bertanding. Masih ada satu kesempatan. Memang akan menjadi berat karena kemarin aku menyia-nyiakan kesempatan. Tapi, bukankah di setiap kemauan akan ada jalan? Aku harap begitu. Orang cenderung siap menerima kemenangan. Tapi, kalap saat menerima kekalahan. Bagaimana jika nanti aku tak mampu meraihnya lagi? Orang tuaku selalu bilang, "Usaha dulu. Hasil belakangan." Aku percaya, masalah hasil memang merupakan hak Tuhan. Tapi, sebagai manusia, aku masih diberi kesempatan m

Betul Juga

Kenapa kita harus memikirkan seseorang yang belum tentu memikirkan kita? Kenapa kita harus memikirkan kata-kata merendahkan yang dikatakan orang terhadap kita padahal orang yang mengatakannya tidak memiliki pengaruh apa-apa terhadap hidup kita? Ada benarnya juga, ya. Memang, akan tetap susah menyingkirkan perasaan-perasaan aneh. Tapi, dengan memunculkan dua pertanyaan di atas, mungkin, akan lebih mudah 'melupakan rasa' terhadap seseorang dan meredam amarah ketika dihina. Tentu pikiran akan lebih ringan, kan?

Apa Hobimu?

Kayanya kalau ada yang bertanya "Apa hobimu?" aku bakal terdiam. Pasalnya, aku baru saja 'berpisah' dengan hobiku. Anggap saja aku yang sudah tak pantas dengan hobiku. Kemudian, kini aku sedang mencari. Ternyata, mencari hobi itu ngga beda jauh dengan mencari jati diri. Sama susahnya. Aku mulai melihat ke masa lalu. Dahulu, aku suka menulis. Tapi aku sadar. Di sekelilingku sudah banyak penulis-penulis berbakat. Begitupun di luar sana. Akan sulit menemukan indahnya suatu hobi jika sudah banyak orang meminatinya dan bahkan menjadi ahlinya. Menurutku, hal ini disebabkan, nantinya akan sulit bagiku untuk menjadi eksis melalui hobiku jika sudah banyak orang lain yang ahli. Ayahku menyukai bidang fotografi. Sedikit-sedikit aku belajar darinya. Tapi, yaah, entah mengapa aku belum merasakan taste -nya. Terus, apa ya? Jujur aja, kalau di rumah, emang biasanya ngga ngapa-ngapain. Cuma melakukan hal standar yang memang dilakukan banyak orang. Makan, mandi, tidur, nonton tv, m

Aku Bertanya

Orang tuaku bilang, ini juga merupakan petuah dari orang tuanya, bahwa kita tidak boleh mendahului takdir. Maksudnya, kalau punya suatu keinginan, baiknya simpan dahulu sendiri, usahakan sebaik mungkin, ketika berhasil didapat barulah beritahu yang lain. Katanya sih, kalau keinginan kita sudah diberitahukan ke orang lain, apalagi sampai diumbar secara berlebihan, setara dengan mendahului takdir. Itu kata orang tua.

Terbayar

Aku berhenti melangkah. Sejauh ini, hanya kegelapan yang aku lihat. Keheningan yang kurasa. Kesunyian yang kudengar. Aku sendiri, di dalam jalur yang tidak pasti ini. Aku menoleh kembali ke belakang. Sudah cukup jauh melangkah, telanjur. Pintu masuk sudah tak dapat kembali aku raih. Masih, belum aku temukan secercah cahaya. Ke mana lagi lorong gelap gulita ini akan membawaku? Aku tak tahu. Aku hanya berusaha mengikuti alurnya. Berjalan tapi tak melihat. Aku lelah. Kapan ini berakhir? Aku berhenti. Aku diam. Aku tak mau lagi teruskan ketidakpastian ini. Aku lelah...