بسم الله الرحمان الرحيم
Alhamdulillah, saya dinyatakan lulus dari kelas Tahsi IMSA Sister pada Juni 2024 lalu. Bulan Oktober ini saya melanjutkan pembelajaran pada tingkatan Mutqin. Selama dua semester ke depan, saya akan banyak belajar kaidah atau hukum-hukum dalam membaca huruf-huruf dalam Al-Quran.
Pertemuan pertama dilaksanakan pada Minggu 15 September 2024 pukul 9:00 am EST. Berikut ini apa yang saya pelajari pada pertemuan pertama:
1. Bukaan mulut dan rahang pada huruf berharakat fathah, dhammah, dan kasrah
Pada huruf berharakat fathah, mulut dibuka minimal jarak antara gigi atas depan dan gigi bawah depan adalah satu jari. Pada huruf berharakat kasrah, rahang bawah diturunkan sedikit tapi area mulut tidak perlu ditarik ke bawah/belakang. Pada huruf berharakat dhammah, pastikan bibir moyong sempurna.
2. Cara membaca huruf-huruf bersambung
Untuk membaca satu kata seperti ضُحِكَ, cara membacanya harus mengalir seperti dhuhika. Tidak boleh dibaca dhu, hi, ka. Bacaan putus seperti itu tidak benar, seolah-olah ada hamzah mati di antaranya, biasanya karena mempersiapkan makhrijul huruf yang sulit membuat adanya jeda. Tidak boleh juga dibaca dhuuhiikaa karena tidak ada yang menyebabkan bacaan panjang.
3. Hamzah dan tempat duduknya
Hamzah kadang berdiri sendiri, terkadang memiliki tempat duduk. Bisa kita temukan hamzah dalam bentuk ء أ ئ ؤ. Semua ini adalah hamzah yang dibaca a, i, atau u tergantung harakatnya.
4. Ya tanpa titik dan dengan titik
Kita bisa menemukan huruf ya dengan bentuk seperti ini ي maupun seperti ini ى. Keduanya sama saja ketika huruf tersebut berharakat fathah, kasrah, dan dhammah.
Penutup
Pada tingkatan Mutqin ini murid akan lebih diperkenalkan dengan ragam tulisan huruf dalam Al-Quran beserta kaidah-kaidahnya. Semoga Allah mudahkan kita untuk membaca, belajar, dan mengajarkan Al-Quran. Aamiin
Komentar
Posting Komentar