Langsung ke konten utama

Ketika Siang Hari Begitu Panjang

Memasuki musim panas, kehidupanku seperti memasuki babak baru. Waktu siang selama 15 jam dan anak pertama libur sekolah hingga sebulan ke depan adalah kombinasi sempurna yang menghabiskan energi harianku. 

Supaya energi dan kewarasanku tidak cepat habis, aku menerapkan strategi tidur pagi. Aku bangun jam lima pagi untuk salat dan mengajak anak pertamaku salat. Tidak lama setelah kami salat, matahari mulai terbit. Namun, kami memilih kembali naik ke kasur dan meringkuk di selimut berbulu tebal kesukaan kami. Pasalnya, suhu udara pagi hanya berkisar di 15°C. Tentu saja, ini situasi yang sempurna untuk tidur, mumpung anak keduaku belum bangun. 

Sekitar jam sembilan pagi, anak keduaku bangun dan menuju ke kamar mandi. Inilah waktu sebenarnya permulaan hariku. Aku tak punya pilihan selain menuju ke dapur untuk membuat sarapan untuk anak-anak dan bekal yang akan dibawa suamiku ke kantor. 

Pukul 10:30 pagi suamiku berangkat kerja sedangkan anak-anak sudah selesai sarapan. Mereka mulai menagih jatah menonton televisi. Sebagai syarat untuk mendapatkan screen time, aku meminta mereka masing-masing membaca satu halaman Iqro dulu. Selesai mengecek bacaan mereka, aku menyalakan video "Paw Patrol" di monitor. Sebelum menonton, aku tegaskan dulu bahwa mereka hanya dapat jatah menonton dua episode Paw Patrol, totalnya sekitar 50 menit. 

Berhubung sekarang aku lagi gencar mengajarkan anak-anak untuk berbahasa Indonesia, setelah menonton Paw Patrol yang berbahasa Inggris, aku menyalakan video Nussa dan Rara. Jam 12:30 aku minta anakku untuk mematikan televisi.

Sesaat setelah televisi mati adalah saat-saat yang riskan. Peralihan dari screen time ke kegiatan tanpa layar tidak selalu berjalan lancar. Mulanya mereka aktif bermain Lego hingga salah satu anak tak sengaja menghancurkan Lego kapal luar angkasa milik yang lain. Terjadilah keributan. Kalau sudah begini, lebih baik aku keluar rumah saja. 

Aku mengendarai mobil bersama anak-anak sekitar 15 menit. Sampailah kami di taman bermain di tengah kota. Ini pertama kalinya kami main ke taman ini. 

Taman main outdoor ini cukup luas dan gratis. Ada perosotan di bukit yang cukup tinggi. Ada arena bermain anak-anak untuk balita. Ada arena untuk memanjat. Ada juga arena basah-basahan. Sayangnya, aku tidak bawa baju ganti. Jadi, aku minta anak-anakku tidak main air.

Satu jam anak-anakku betah main di taman ini. Aku terpaksa mengajak mereka pulang karena matahari semakin terik dan suhu udara mencapai 30°C. Sebelum pulang, kami mampir di supermarket. Aku berbelanja beberapa buah dan roti untuk anak-anak. 

Kami sampai di rumah hampir jam empat sore. Aku minta anak-anak masuk ke kamar mandi. Mereka harus aku mandikan karena habis bermain hingga badan mereka dibasahi keringat. Selesai mandi, aku ajak mereka salat. 

Selesai salat, anak-anak masih ingin mendapat jatah screen time. Kali ini sepertinya aku memang butuh waktu tenang jadi aku nyalakan dua episode Paw Patrol. Saat mereka asyik menonton, aku siapkan jagung rebus untuk anak-anak sebagai camilan. Kami memang tidak makan siang karena kebiasaan keluarga kami hanya makan pagi dan malam. Oleh karena itu, aku juga mempersiapkan makan malam. 

Beres masak-memasak, aku mengerjakan salat dan main beberapa permainan bersama anak-anak. Mulai dari permainan internasional, seperti UNO, hingga permainan tradisional, seperti angkat jempol. 

Jam 7:30 sore suamiku pulang kerja. Kami semua makan malam sambil menonton video Youtube yang dinyalakan di monitor besar. Jam sembilan malam akhirnya matahari terbenam juga. Namun, anak-anak belum mau tidur juga. Jam sepuluh malam suamiku mulai memberi aba-aba supaya anak-anakku bersiap untuk tidur. Aku ajak anak-anak sikat gigi, buang air, dan salat. Lalu aku antarkan anak-anak ke kasur mereka. 

Jam 10:30 malam suasana rumah kami barulah terasa tenang. Akhirnya aku punya kesempatan untuk mengakses media sosial tanpa dipanggil-panggil oleh anak-anak. Jam sebelas malam aku salat Isya. Lalu, aku tidur. 

Waktu siang yang panjang memang menjadi tantangan tersendiri buatku. Kedua anakkku laki-laki, berusia tujuh dan hampir lima tahun, masa anak-anak aktif tapi masih menempel ke ibunya. Ada kalanya aku berharap bisa mengasuh mereka satu demi satu saja, seperti ketika sang kakak sedang sekolah. Terutama saat anak keduaku sedang tantrum, nangis teriak-teriak karena alasan yang kadang sulit ditebak, kesabaranku seperti diperah sampai habis. Kalau sudah begitu, aku rekam video ketika anakku tantrum lalu kukirim video itu ke suamiku. Jadi, anakku akan mendapat sesi konseling khusus dengan suamiku saat malam. 

Meskipun menantang, aku tetap menikmati liburan musim panas. Aku merasa nyaman ketika anak-anak berada di rumah dan di bawah pengawasanku langsung. Aku juga senang bermain bersama mereka. Masa seperti ini, mungkin tidak bisa aku rasakan lagi belasan tahun ke depan ketika anak-anak beranjak dewasa dan kuliah di kota yang lain. Maka dari itu, aku ingin menikmati momen-momen ini dengan energi dam kewarasan yang cukup supaya hanya hal-hal baik yang bisa kami kenang selama liburan musim panas. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal TO Ilmu Sharaf - BISA Angkatan 33 - Tashrif Ayat Al-Quran

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh! Di sini saya akan share soal TO khusus tashrif ayat Al-Quran beserta kunci jawabannya sebagai latihan. بسم الله الرحمن الرحيم    📚  Soal Try Out Sabtu  🖊                🖋 Angkatan 33 📒                   🗓 Sabtu,  5 - Mei -  2018 🕰 Pk. 16.00 sd 18.00 WIB 💦💦💦💦💦💦💦💦💦 Silahkan Tashrif Isthilahy Surah Ali Imran (3) Ayat 47 ➖ 56 ✍ Temukan sebanyak mungkin kata yang bisa ditashrif (kata yang tashrifnya sesuai dengan wazan yang telah kita pelajari). Bisa dalam bentuk fiil, mashdar, isim fail dan isim maful. ✍ Kata yang ditashrif hanya Fi'il Shahih, abaikan Fi'il Mu'tal (kecuali untuk Fi'il Tsulatsy Mazid yang mengandung Huruf Illah dan tidak mengubah bentuk tashrif, Silahkan ditashrif) ✍ Tugas antum menentukan FI'IL MADHI-nya, kemudian  TASHRIF ISHTILAHIY dari fiil madhi hingga fiil nahiy. Silak...

Pekan Percobaan Ilmu Sharaf - BISA

Bismillah... Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh! Di postingan ini insya Allah saya akan share materi di pekan percobaan. Sebelum itu, saya akan memberitahu dulu orang-orang yang berada di dalam grup kelas, pembagian grup kelas beserta fungsinya, dan perbedaan pelajaran pekan ini dengan pekan lainnya. Grup kelas dibagi 2, khusus akhawat dan khusus ikhwan. Di dalam grup kelas utama, yang bertindak sebagai admin, adalah muraqib/muraqibah (saya sebut 2 istilah untuk laki-laki dan perempuan). Tugas mereka adalah membagikan materi dan soal pemanasan materi di grup utama serta mengawasi keberjalanan grup kelas. Lalu, ada musyrif/musyrifah yang bertugas menjawab pertanyaan ketika muhadharah, mengoreksi tugas, dan mengurus secara langsung tholib/tholibahnya. Yang terakhir, pastinya ada pelajar, yang jumlahnya sekitar 25 orang. Jumlah ini biasanya menipis setiap minggu hingga bersisa belasan orang. Tapi tenang, kalau serius menjalaninya, insya Allah bisa dan mudah. Jadi, sebag...

Program Ta'aruf Yayasan BISA - Ilmu Bahasa Arab

Bismillah...  Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.  Saya ingin berbagi informasi program lainnya dari Yayasan BISA, yaitu Ta'aruf. Program ini masih baru. Saat ini angkatan ketiga sedang dalam masa pembelajaran.  Bagi teman-teman yang masih awam soal Yayasan BISA, bisa baca dulu tulisan lama saya tentang Program Ilmu Sharaf untuk Pemula .  Apa itu Program TA'ARUF?  TA'ARUF sendiri merupakan akronim dari Terampil Imla huruf. Program ini bertujuan untuk mengetahui cara penulisan huruf-huruf Hija'iyyah, kaidah penulisan Hamzah, Alif, huruf yang ditulis tetapi tidak dibaca, serta huruf yang dibaca tetapi tidak ditulis.  Program Ta'aruf Angkatan 3 GRATIS dan hanya untuk alumni program-program di Yayasan BISA. Saya termasuk kategori alumni BISA angkatan 1-35 dan Shaum (BISA Premium, belajar Ilmu Sharaf berbayar) angkatan 1-2. Pendaftaran hanya diumumkan di grup alumni program BISA dan dilakukan secara bertahap. Artinya, program ini diumumkan di grup alumni...