Kehadiranku tak dianggap
Pun tak dianggap sebagai ancaman
Namaku tak termasuk dalam seranai temanmu
Tapi kamu tetap bilang aku teman baik
Ya, sekadar "teman" dan sekadar "baik"
Aku tak menyakitimu
Sehingga kau tak benci aku
Aku berusaha menjadi orang yang baik bagimu
Kamu menyadari itu
Tapi, aku tetap sendiri di keramaian ini
Karena aku cuma "sekedar"
Kebetulan bersama di suatu tempat
Kebetulan punya rasa dengan temanmu
Kebetulan bisa menghabiskan waktu bersama
Tidak spesial, kan?
Selalu berharap ada yang bisa menerimaku
Menyimpan aku sebagai teman di dalam hatinya
Bukan sekadar kebetulan
Bukan sekadar alasan tak penting lainnya mengapa kita bersama
Aku ingin temukan peranku, di suatu tempat yang baik. Di mana aku, bukan hanya pemain pendukung.
Pun tak dianggap sebagai ancaman
Namaku tak termasuk dalam seranai temanmu
Tapi kamu tetap bilang aku teman baik
Ya, sekadar "teman" dan sekadar "baik"
Aku tak menyakitimu
Sehingga kau tak benci aku
Aku berusaha menjadi orang yang baik bagimu
Kamu menyadari itu
Tapi, aku tetap sendiri di keramaian ini
Karena aku cuma "sekedar"
Kebetulan bersama di suatu tempat
Kebetulan punya rasa dengan temanmu
Kebetulan bisa menghabiskan waktu bersama
Tidak spesial, kan?
Selalu berharap ada yang bisa menerimaku
Menyimpan aku sebagai teman di dalam hatinya
Bukan sekadar kebetulan
Bukan sekadar alasan tak penting lainnya mengapa kita bersama
Aku ingin temukan peranku, di suatu tempat yang baik. Di mana aku, bukan hanya pemain pendukung.
Hai ^^
BalasHapusSelama kau merasa menjadi pemain pendukung saja...
Selama itu pula kau akan terus merasa menjadi pemain pendukung
Ketika kamu berbuat kebaikan untuk orang lain ingatlah, kamu bukan pemain pendukung. Kamulah peran utama penyebar kebaikan. Dan mereka sudah pasti ingin selalu melihat si penyebar kebaikan ini...
Jangan jadi pemain pendukung. Berkenalanlah dengan orang dan proaktif. Tanyakan kabar mereka dan bicarakan hal-hal yang ingin kau bicarakan (jika tidak ingin, tidak perlu bicara hal pribadi yang membuatmu mual). Jangan hanya ikut arus, berteman hanya dengan orang yang mengajak kita berkenalan, belajar hanya dari apa yang diajarkan, memilih hanya dari apa yang disodorkan kepadamu. Let you light shine. Cause you're a shy-but-very-beautiful sunshine.
Kendalikan hidupmu, belajarlah dengan baik, lakukan apa yang kau pikir harus kau lakukan pada waktu2 yang tepat. Cahaya matahari tidak perlu selalu menyenangkan semua orang, kau hanya cukup bersikap positif dan berjuang untuk dirimu sendiri, dan menjadi bermanfaat bagi orang lain. BUKAN sebagai pemain pendukung, tetapi sebagai unsur utama segala kebahagiaan di bumi.
Mungkin kau punya beberapa identitas (bukan berlawanan/muka dua dst jgn salah sangka ya) yang kaupikir perlu kau pertahankan. Lakukanlah dengan senang hati. Senyum dapat dimulai dari lengkungan indah di wajahmu yang kau turunkan sampai ke hatimu... Kecuali kau tidak sanggup, lepaskan identitas itu. Gunakanlah identitas yang (tidak bertentangan dengan norma sosial tentu, tapi yang lebih penting lagi) dapat membuatmu bahagia, bukan topeng...
Berikanlah rasa pada orang yang kauinginkan, kau pemain utama. Mungkin kau jatuh dan belajar, tapi kau tahu potensimu untuk ada dan dihormati. Mungkin kau berselisih paham dengan bunga-bunga di taman, tetapi kau tidak perlu menyenangkan semuanya, kau hanya perlu menjadi bermanfaat. Bukan sebagai bayang-bayang kekuningan yang hanya menjadi penonton. Karena bukan Matahari yang menonton dan mengitari bumi. Bumilah yang berputar mengikuti matahari, karena itulah sumber cerianya, kehangatan, dan segala kebidupan, kemungkinan yang bisa ada di dalamnya.
Well... sebagai penulis ini mohon lupakan identitasku. Anggaplah aku alien otonom yang datang dan mengomentari sebuah bintang bercahaya sedang bernama matahari juga sebuah planet yang hanya dapat kubaca di buku fiksi ilmiah - disebut Gaia atau Bumi... dan juga dengan para anggrek....
Sebagai pribadi aku minta maaf karena aku punya andil dalam apa yang kautuliskan dan jangan membantah =)
Semoga engkau sehat sepanjang masa dan berani untuk bersinar.