Pengalaman Belajar Menjadi Editor di Kelas Edit Naskah AWI

Sejak tahun 2022, ada satu kelas yang sangat saya tunggu-tunggu, yaitu Kelas Edit Naskah oleh AWI (Amateur Writer Indonesia). Kelas yang hanya digelar setahun sekali mendekati akhir tahun ini bukan kelas gratis. Mendaftar pada early bird, saya hanya membayar Rp 100.000 saja untuk kelas yang berlangsung selama satu bulan ini.

Setelah mengirimkan uang pendaftaran dan mengikuti syarat mendaftar (di antaranya termasuk mengikuti akun Instagram sponsor), saya menghubungi narahubung. Sekitar dua minggu kemudian, saya mendapat email berisi tautan ke grup WA. Pada 1 November 2023, saya resmi menjadi peserta Kelas Edit Naskah angkatan IV.

Di dalam grup, peserta mendapat buku saku peraturan kelas. Lalu, kami diminta mengisi pre-test dalam bentuk Google Form yang memiliki poin. Poin itu akan dimasukkan ke penilaian akhir. Mau tidak mau, saya harus serius mengerjakan tugas ini. Tenang saja, open book.

Berikut ini situs yang layak jadi acuan belajar nanti:

Kode etik editor http://simplezoel.blogspot.com/2013/10/hak-kewajiban-tanggungjawab-dan-kode.html

Buku tentang editor http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/17032/1/BUKU%20AJAR%20KEREDAKSIAN%20%26%20PENYUNTINGAN.pdf

Pretest

Terdiri dari 25 soal yang berisi tentang kode etik editor, kata baku, dan teknis penyuntingan lainnya. Melihat soal ini mengingatkan saya dengan ujian masuk universitas.

Dua soal yang belum saya temukan jawabannya saya tulis di bawah ini. Apakah teman-teman tahu jawabannya? Silakan jawab di kolom komentar. 

Perbaikan ejaan, tata bahasa, dan tanda baca termasuk dalam proses penyuntingan ....
a. substantif
b. standar
c. mekanik
d. minimalis

“Meskipun tidak menyukai makanan ini, namun aku menghabiskannya.” Agar kalimat ini efektif, kita perlu ....
a. mengganti “meskipun” dengan “walaupun”
b. mengganti “namun” dengan “tetapi”
c. menghapus imbuhan “-nya” di kata terakhir
d. menghapus kata “namun

Ke depannya, saya akan membuat rangkuman materi di sini. Tunggu artikel selanjutnya, ya!