18 tahun 6 bulan yang lalu, barangkali menjadi waktu penantian panjang untukmu, ya. Untuk pertama kalinya, engkau memilikinya. Sang penerus yang ditunggu selama 8 bulan 2 minggu, masih mungil dan bersih. Masih suci seperti kertas putih. Engkaulah penanya.
Namaku merupakan doamu. Supaya kelak aku menjadi penunjuk ilmu. Supaya kelak, aku bisa menjadi seseorang yang bermanfaat bagi orang lain melalui ilmu yang aku dapatkan.
Hampir dua dasawarsa, engkau menjadi guru pertamaku. Guru yang mengajarkan segalanya. Engkau kenalkan aku pada bahasa yang membantuku mengungkapkan rasa cintaku padamu. Engkau kenalkan aku pada rasa yang membantuku merasakan indahnya cinta kasihmu. Engkau kenalkan aku pada ilmu yang membantuku merumuskan cintaku padamu. Engkau kenalkan aku pada Tuhan yang membantuku bersyukur atas karunia terindah yang Ia berikan padaku, yaitu engkau.
Terima kasih atas semua cinta yang telah engkau berikan selama ini.
Terima kasih atas semua bimbinganmu.
Terima kasih atas kesediaanmu mengerahkan hidup dan matimu untukku.
Terima kasih atas semuanya.
Maaf jika selama ini aku masih suka menyusahkanmu.
Maaf jika selama ini aku masih belum bisa menunjukkan rasa terima kasihku.
Maaf jika selama ini aku masih belum bisa membalas jasa-jasamu.
Maaf jika selama ini aku masih belum bisa jadi sang penerus yang engkau harapkan.
Mohon maaf, ya, mungkin aku bukan perangkai kata-kata yang baik untuk menuliskan semua kebaikanmu. Selamat Hari Ibu, Mama. Aku cinta Mama :*
Namaku merupakan doamu. Supaya kelak aku menjadi penunjuk ilmu. Supaya kelak, aku bisa menjadi seseorang yang bermanfaat bagi orang lain melalui ilmu yang aku dapatkan.
Hampir dua dasawarsa, engkau menjadi guru pertamaku. Guru yang mengajarkan segalanya. Engkau kenalkan aku pada bahasa yang membantuku mengungkapkan rasa cintaku padamu. Engkau kenalkan aku pada rasa yang membantuku merasakan indahnya cinta kasihmu. Engkau kenalkan aku pada ilmu yang membantuku merumuskan cintaku padamu. Engkau kenalkan aku pada Tuhan yang membantuku bersyukur atas karunia terindah yang Ia berikan padaku, yaitu engkau.
Terima kasih atas semua cinta yang telah engkau berikan selama ini.
Terima kasih atas semua bimbinganmu.
Terima kasih atas kesediaanmu mengerahkan hidup dan matimu untukku.
Terima kasih atas semuanya.
Maaf jika selama ini aku masih suka menyusahkanmu.
Maaf jika selama ini aku masih belum bisa menunjukkan rasa terima kasihku.
Maaf jika selama ini aku masih belum bisa membalas jasa-jasamu.
Maaf jika selama ini aku masih belum bisa jadi sang penerus yang engkau harapkan.
Mohon maaf, ya, mungkin aku bukan perangkai kata-kata yang baik untuk menuliskan semua kebaikanmu. Selamat Hari Ibu, Mama. Aku cinta Mama :*
Komentar
Posting Komentar