Telah ku terima apa yang aku dapat. Telah ku coba telaah apa yang memang harus aku pahami. Telah aku coba apa yang harus aku lakukan.
Tetapi...
Lagi-lagi bintang-bintang tak muncul dalam gugusnya. Matahari dilingkupi awan-awan. Tidak ada lagi perbedaan tekanan udara.
Masih mencoba membuka mata ini. Melihat celah masa mendatang. Namun, yang ku temukan hanya kegelapan, kesunyian, dan kesepian.
Aku jatuh. Aku tenggelam. Hampir habis napas ini.
Sesuatu membuncah di dalam hati. Keinginan untuk muncul ke permukaan kembali hadir. Ku coba gerakan tubuhku. Hingga kepalaku mencapai perbatasan permukaan.
Lihatlah, di sini lebih indah. Ada matahari. Ada angin. Dan pada langit malam, ada bintang-bintang dalam konfigurasinya.
Mungkin, untuk tahu siapa diriku, untuk apa diriku, dan kenapa aku di sini, aku harus berusaha cari tahu. Bukan diam menunggu jawaban, bukan diam menunggu uluran tangan, bukan dengan enggan dan malu untuk berangan.
Jika aku memang berbeda, aku terima. Jika aku memang tak layak, akan aku coba menjadi layak. Jika aku memang bukan untuk di sini, itu perkara berbeda.
Segala sesuatu terjadi punya latar belakang meskipun tak cukup untuk dikatakan sebagai alasan. Tapi setidaknya, aku di sini, bertemu denganmu, itu adalah sesuatu yang luar biasa dan harus disyukuri. Tak semua orang bisa seperti aku. Dan, tak semua kamu bisa bertemu denganku. Tentu saja, karena aku dan kamu hanya ada masing-masing satu di bumi ini. Kita langka.
Jadi, mengapa tak aku syukuri dan nikmati saja hal langka seperti ini? :)
Tetapi...
Lagi-lagi bintang-bintang tak muncul dalam gugusnya. Matahari dilingkupi awan-awan. Tidak ada lagi perbedaan tekanan udara.
Masih mencoba membuka mata ini. Melihat celah masa mendatang. Namun, yang ku temukan hanya kegelapan, kesunyian, dan kesepian.
Aku jatuh. Aku tenggelam. Hampir habis napas ini.
Sesuatu membuncah di dalam hati. Keinginan untuk muncul ke permukaan kembali hadir. Ku coba gerakan tubuhku. Hingga kepalaku mencapai perbatasan permukaan.
Lihatlah, di sini lebih indah. Ada matahari. Ada angin. Dan pada langit malam, ada bintang-bintang dalam konfigurasinya.
Mungkin, untuk tahu siapa diriku, untuk apa diriku, dan kenapa aku di sini, aku harus berusaha cari tahu. Bukan diam menunggu jawaban, bukan diam menunggu uluran tangan, bukan dengan enggan dan malu untuk berangan.
Jika aku memang berbeda, aku terima. Jika aku memang tak layak, akan aku coba menjadi layak. Jika aku memang bukan untuk di sini, itu perkara berbeda.
Segala sesuatu terjadi punya latar belakang meskipun tak cukup untuk dikatakan sebagai alasan. Tapi setidaknya, aku di sini, bertemu denganmu, itu adalah sesuatu yang luar biasa dan harus disyukuri. Tak semua orang bisa seperti aku. Dan, tak semua kamu bisa bertemu denganku. Tentu saja, karena aku dan kamu hanya ada masing-masing satu di bumi ini. Kita langka.
Jadi, mengapa tak aku syukuri dan nikmati saja hal langka seperti ini? :)
Komentar
Posting Komentar