Masa SMP itu baru selesai 3,5 tahun yang lalu, kan? Udah kangen lagi :3
Rasanya waktu itu masih nemenin adik yang masih SD main boneka-bonekaan, main-mainannya anak kecil. Ngomongin cowo udah mulai sih. Tapi baru cinta monyet lah. Tapi, lucunya, aku bisa suka sama seorang cowo sampai 2 tahun lebih. Padahal masih cinta-cintaannya anak kecil, ya?
Galau cinta kayaknya ngga berasa. Galau prestasi, agak sih. Terutama waktu nilai UTS hancur gara-gara ikut olimpiade. Kapok deh~
Tapi, yang paling berkesan itu, ya, kehidupan aku ngga dilingkupi tekanan yang berlebihan lah. Temen lumayan banyak, malah punya temen akrab yang agak ngelompok. Tapi, seenganya aku ngga harus istirahat di kantin dan makan sendirian.
Memang dulu masih belum dewasa. Belum mikirin masalah orang dewasa. Hidup ngalir apa adanya. Meski pergi ke sekolah masih pake perjuangan. Pergi pagi-pagi, pulang malem dan naik ojek, terutama waktu mulai bimbel.
Tapi, aku punya mimpi. Mimpi yang sangat kuat yang membuatku berjuang dan bertahan. Cuma satu, sekolah di SMA yang aku inginin.
Aku ingat terakhir kali aku meninggalkan SMP. Salah seorang guruku memberiku nasihat. Katanya, hati-hati kalau SMA, udah mulai dewasa. Hati-hati terjebak yang 'aneh-aneh'. Intinya sih, hati-hati masalah 'itu'. Waktu pertama denger sih aku ketawa-ketawa. Cuma ngebatin, apaan sih ini Pak Guru. Aku, kan, selama ini ngga pernah bermasalah dengan yang 'gituan'.
Taunya.... T.T
Nyesel juga aku ngga nganggep nasihat itu serius.
Dan, kehancuran hidupku pun dimulai.....
That was just the time my life was brighter and I was happier~
Rasanya waktu itu masih nemenin adik yang masih SD main boneka-bonekaan, main-mainannya anak kecil. Ngomongin cowo udah mulai sih. Tapi baru cinta monyet lah. Tapi, lucunya, aku bisa suka sama seorang cowo sampai 2 tahun lebih. Padahal masih cinta-cintaannya anak kecil, ya?
Galau cinta kayaknya ngga berasa. Galau prestasi, agak sih. Terutama waktu nilai UTS hancur gara-gara ikut olimpiade. Kapok deh~
Tapi, yang paling berkesan itu, ya, kehidupan aku ngga dilingkupi tekanan yang berlebihan lah. Temen lumayan banyak, malah punya temen akrab yang agak ngelompok. Tapi, seenganya aku ngga harus istirahat di kantin dan makan sendirian.
Memang dulu masih belum dewasa. Belum mikirin masalah orang dewasa. Hidup ngalir apa adanya. Meski pergi ke sekolah masih pake perjuangan. Pergi pagi-pagi, pulang malem dan naik ojek, terutama waktu mulai bimbel.
Tapi, aku punya mimpi. Mimpi yang sangat kuat yang membuatku berjuang dan bertahan. Cuma satu, sekolah di SMA yang aku inginin.
Aku ingat terakhir kali aku meninggalkan SMP. Salah seorang guruku memberiku nasihat. Katanya, hati-hati kalau SMA, udah mulai dewasa. Hati-hati terjebak yang 'aneh-aneh'. Intinya sih, hati-hati masalah 'itu'. Waktu pertama denger sih aku ketawa-ketawa. Cuma ngebatin, apaan sih ini Pak Guru. Aku, kan, selama ini ngga pernah bermasalah dengan yang 'gituan'.
Taunya.... T.T
Nyesel juga aku ngga nganggep nasihat itu serius.
Dan, kehancuran hidupku pun dimulai.....
That was just the time my life was brighter and I was happier~
Komentar
Posting Komentar