Bismillah. Saat ini saya sedang mengikuti kajian terjemah perkata setiap ayat Al-Quran yang dipandu oleh Ust. Abdul Hadi Fatah. Saya mendapat info mengenai kelas ini setelah Ust. Hadi melakukan dakwah di 15 kota di Amerika Serikat. Setiap melakukan ceramah, beliau menawarkan sebuah program belajar bareng terjemah perkata Al-Quran yang dilaksanakan secara daring sekali seminggu dengan biaya $15/bulan.
Profil Ust. Abdul Hadi Fatah
Beliau lahir di Lamongan. Pendidikan terakhirnya di IAIN Surabaya jurusan Syariah. Kemudian beliau ditugaskan oleh departemen agama untuk mengembangkan terjemah Al-Quran perkata sistem 40 jam di Masjid Istiqlal. Setelah program ini selesai disusun oleh beliau bersama tim, program ini dijalankan di Masjid Istiqlal beserta beberapa masjid lainnya pada tahun 1995.
Terjemah Perkata Surat Al-Fatihah
Al-Fatihah itu pembuka. Secara urutan, paling depan. Al-Fatihah juga merupakan referensi isi Al-Quran secara keseluruhan, dalam hal hukum, ibadah, sejarah, dan lain-lain. Al-Fatihah juga disebut Umul Kitab atau induk Al-Quran (Ummul Quran), Sab'un minal atsani (tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang).
Ayat 1
بِ : dengan
اِسْمِ : nama (mirip Bahasa Jawa, asma)
اللهِ : Allah
اَرَّحْمَانِ : pengasih
اَرَّحِيمِ : penyayang
Pengetahuan Berkaitan Ayat Ini
Pada kata "ismi" diawali oleh hamzah, bukan alif. Alif adalah huruf yang tidak pernah berharakat yang berfungsi sebagai mad setelah huruf berharakat fathah. Jadi, apabila melihat seperti huruf Alif tetapi berharakat, itulah hamzah.
Pada kata "ismi" ini diawali oleh hamzah washal. Ketika bertemu huruf ب hamzah itu menjadi terlipat, sehingga langsung dibaca "bismi".
Kenapa Arrahmah tidak diterjemahkan Maha Pengasih? Karena kita terjemahkan kata apa adanya, bukan tarjamah tafsiri (mengandung penafsiran). Penafsirannya begini. Semua orang memilih rasa mengasihi tetapi hanya Allah lah yang memiliki sifat Maha Pengasih.
Tips: Arrahman Arrahim : kasih sayang. Supaya memudahkan untuk mengingat.
Ayat 2
اَلْحَمْدُ : segala puji
لِ : bagi
ِالله : Allah
رَبِّ : tuhan
الْعَالَمِينَ : semesta alam
Ayat 3
اَرَّحْمَانِ : pengasih
اَرَّحِيمِ : penyayang
Ayat 4
مَالِكِ : yang merajai
ِيَومِالدِّين : hari pembalasan
Ad-diin makna aslinya, agama. Namun pada ayat ini yaumiddin berarti hari pembalasan karena nama hari akhir ada macam-macam: Yaumul qiyamah, Yaumul hisab, Yaumul akhir, Yaumul jaza, termasuk Yaumiddin. Itu sebabnya di sini tidak perlu dipenggal antara yaum dan ad-diin.
Ayat 5
اِيَّا : hanya
كَ : kamu
نَعْبُدُ : kami menyembah
وَ : dan
اِيَّا : hanya
كَ : kamu
نَسْتَعِينُ : kami mohon pertolongan
Pengetahuan Berkaitan Ayat Ini
Kata-kata dalam Bahasa Arab diklasifikasikan kata mudzakkar (laki-laki) atau muannats (perempuan). كَ itu untuk laki-laki. Apakah berarti Allah itu laki-laki? Bukan begitu. Ini hanya secara bahasa, bukan karena dzatnya (fisiknya). Kalau untuk perempuan, كِ.
Dalam Bahasa Arab, umumnya kata dasar dari kata kerja terdiri dari tiga huruf. Kata dasar نَعْبُدُ adalah 'abdi atau menyembah. Tambahan نَ didepan berarti "kami".
Menurut ahli, Bahasa Arab itu lebih ringkas daripada Bahasa Indonesia. Tambahan ا س ت di depan kata dasarnya saja sudah mengandung arti meminta/memohon. Contohnya kata استغفر. Kata dasarnya غَفَرَ : ampun. Dengan tambahan ا س ت di depan kata, maka استغفر berarti memohon ampun.
Ayat 6
اِهْدِ : tunjukilah
نَا : kami
الصِّرَاطَلْ : jalan
الْمُسْتَقِيمَ : yang lurus
Pengetahuan Berkaitan Ayat Ini
اِهْدِ itu kata kerja yang asal katanya "huda" yang berarti petunjuk. اِهْدِ adalah bentuk perintah.
الصِّرَاطَلْ, buat mudahnya, inget aja "tol" yaitu jalan.
Ayat 7
صِرَاطَ : jalan
الَّذِينَ : orang-orang yang
اَنْعَمْتَ : (telah) Engkau beri nikmat
عَلَي : atas
هِمْ : mereka
غَيرِ : bukan
المَغْضُوبِ : yang dimurkai
عَلَي : atas
هِمْ : mereka
وَ : dan
لَا : tidak
الضَّالِينَ : orang-orang yang sesat
Pengetahuan Berkaitan Ayat Ini
Pada ayat sebelumnya sudah disebutkan mengenai jalan yang lurus (sirotol mustaqim). Nah, pada ayat ini dijelaskan seperti apa jalan yang lurus itu.
الَّذِينَ adalah isim maushul, kata sambung, sehingga terjemahannya seperti tidak lengkap.
Untuk memudahkan mengingat اَنْعَمْتَ, ingat saja "nikmat".
المَغْضُوبِ diterjemahkan dalam bentuk pasif "yang dimurkai" bukan "yang Engkau murkai" karena Allah tidak murka. Tetapi mereka dimurkai karena perbuatannya.
Komentar
Posting Komentar