Aku udah pernah nulis tentang menjaga imunitas tubuh di blog yang lain. Cuma ya, ada sponsornya sedikit. Menang lomba juga ehehe
Waktu kecil, aku orang yang sering sakit. Tipus, alergi, bronkitis. juga maag. Jadi ya, aku paham betul gimana rasanya sering berkunjung ke rumah sakit dan menghadapi sejumlah pantangan makanan.
Kalau ditanya segimana sering ke dokter, di bawah usia tujuh tahun, bisa tiga kali seminggu. Di atas itu, paling batuk pilek tiap bulan wkwk. Pantangan makanan cuma makanan pedas, asam, bersantan, coklat, kopi, mi instan, dan minuman bersoda. Sedikit, kan? :p
Setelah menikah, aku jadi sehat, lho! Wkwk, tenang, aku bukan mau promosi enaknya menikah. Karena, sesungguhnya, proses menjadi sehat setelah menikah itu berat. Soalnya, aku harus menjauhi hal-hal yang enak.
Berarti menjadi sehat dan awet muda itu gak enak? Prosesnya memang bisa terasa berat, tapi hasil tidak pernah mengkhianati proses. Alhamdulillah, tiga tahun tinggal di luar negri tanpa asuransi kesehatan, aku terhitung jarang sekali sakit. Paling, setahun sekali.
Kalau awet muda, dilihat dari wajah sih aku cukup boros, ya wakakak. Sejak SMP udah sering dipanggil "Bu". Cuma berharap di usia hampir 28 tahun ini wajahku gak keliatan lebih tua daripada Pak Suami yang seumuran usianya.
1. Menjaga Nutrisi
Makanan itu kayak bahan bakar buat mobil. Kalau sering dikasih bensin Pertamax, mesinnya lebih awet dan suaranya lebih halus daripada yang dikasih Premium. Apalagi badan kita, ya.
Inilah kebiasaan makan yang aku terapkan untuk mendukung kesehatan badanku.
a. Makan nasi porsi besar
Aku usahakan nutrisi tubuh terpenuhi di makan pagi, siang, dan malam supaya aku gak laper di waktu sela-sela yang membuatku perlu makan cemilan. Bahkan kadang aku skip makan siang, sih heu
b. Makan cemilan sehat
Kayak buah, tomat mentah, atau cemilan rumahan (buat sendiri) yang tanpa MSG, tidak manis dan lengket di gigi (kayak coklat atau kue yang remahannya kecil dan bisa masuk ke sela-sela gigi).
c. Minum air putih
Aku minum air putih yang banyaak. Gak ada takaran pastinya. Cukup liat apakah air seni berwarna bening dan cukup sering buang air.
2. Bergerak
Olahraga harus, sih. Nggak harus olahraga berat dan persiapannya susah. Cukup lari/jogging di sekitar rumah sekitar tiga puluh menit plus sit up (biar perut nggak bergelambir karena ototnya kencang).
Kalau belum sanggup, ya, paling nggak gak rebahan seharian aja wkwk.
3. Berpikiran positif
Ini yang masih aku latih. Pikiran yang positif membuat pikiran rileks. Kalau stress, badan juga ikutan terasa gak enak. Apa aja aksi sederhana yang aku lakukan supaya terhindar dari berpikiran negatif?
a. Membatasi sosial media
Kalau cuma scrolling lliat kehidupan orang lain di medsos, cenderung bikin iri, bikin gak bersukur. Ini termasuk pikiran negatif. Daripada jadi content consumer, mending jadi content creator. Medsos kita pakai untuk mencurahkan pikiran kita.
b. Menghindari gosip
Ngobrolin orang lain cenderung ngebahas hal negatif. Lagi-lagi ini memberi pengaruh buruk ke pikiran kita. Kan lebih baik diam daripada ngomongin sesuatu yang gak ada manfaatnya.
c. Berdzikir
Inilah sebaik-baik ucapan! Beneran deh, hati rasanya jadi lebih ayem dan tenang. Minimal bisa ngurangin pikiran negatif yang berkelebat di kepala. Dapet pahala juga, kan.
4. Menikmati hidup
Enjoy, aja. Jalani apa yang menyenangkan hati dan tidak melanggar norma/nilai apapun. Jalan-jalan, menikmati suasana di luar rumah, atau sesederhana berjalan kaki menikmati sinar matahari. Don't take it for granted karena banyak orang di luar sana yang bahkan gak bisa menikmati hal yang menurut kita remeh.
Ringkas aja, ya! Ada yang mau nambahin gak? Silakan saling berkomentar :D
Komentar
Posting Komentar