Bicara soal menaklukkan hati suami, mau gak mau aku jadi harus baca ulang tulisanku tentang menjadi istri calon CEO. Soalnya, di sana aku udah menjelaskan cara berpikir suamiku yang tidak biasa. Hal ini yang membuatku perlu belajar lebih keras untuk bisa meluluhkan hatinya.
Sebenernya, suami yang punya segudang ide di pikirannya dan cara berpikir dalam kehidupan sehari-hari kayak lagi ngerjain riset (analisis masalah, hipotesis, uji coba, lalu buat kesimpulan), tidak terlalu sulit untuk dipahami. Selama aku bisa menjadi istri yang tidak menambah beban kehidupannya, everything is gonna be okay...
Jadi, gimana tipsnya? Kira-kira gini aja lah ya wkwk
1. Menghindari ngeyel
Yup, kalau suami ngasih saran, baiknya iyain, nurut, dan coba lakuin aja dulu. At least, kita udah berusaha coba. Kalau ternyata hasilnya tidak seperti harapan, kita sampaikan dengan selogis mungkin (aku tahu, perempuan kan biasanya perasaan, tapi kita sedang berhadapan dengan makhluk yang mengedepankan logika. Ga ada salahnya kita coba dikiit aja berpikir seperti mereka).
Lagipula, gak ada juga kok orang yang suka berhadapan dengan orang ngeyel. Definisinya, gak menerima kebenaran dan malah menantang balik. Tenang aja dulu, sadari bahwa kritik itu bukan menyerang pribadi, tapi meng-highlight satu kesalahan aja.
2. Asyik diajak diskusi
Belajar mengutarakan pendapat dengan tenang itu ternyata salah satu skill yang bermanfaat ketika menikah. Salut buat orang-orang yang dulunya ikutan club debat pas sekolah. Asalkan bisa debat dengan kepala dingin, yak. Karena kalau cuma asal ngomong juga bikin bingung suami. Nggak nyambung diajak ngobrol itu beneran salah satu tanda bahaya pernikahan. Ini menandakan adanya komunikasi yang tidak lancar.
3. Kurangi baper
Perempuan memang dari sananya lebih banyak menggunakan perasaan untuk berpikir. Tapi, mengurangi baper juga baik, kok. Karena, cenderungnya, kalau udah baper, gampang emosi dan jadi susah berpikir jernih. Lagi-lagi ini jadi penghambat komunikasi yang baik dengan pasangan.
4. Perut kenyang dan ranjang digoyang
Haha maafkan dengan dua istilah ini yang agak vulgar. Tapi ini juga kunci meluluhkan hati suami, yaitu dengan memenuhi kebutuhan biologisnya. Siapa juga sih yang bisa diajak ngobrol kalau lagi laper. Bawaannya pingin ngelahap orang kan, ya? 😂
5. Berpikiran positif
Menjadi ibu dan istri bisa dibilang kayak jadi cahaya di rumah, center of attraction. Semua kerjaan di rumah baru bisa beres dan semua orang bahagia kalau istri (juga seorang ibu) berhasil menyelesaikan semua tugasnya dengan bahagia. Aku bold, ya, harus bahagia.
Soalnya, kalau nggak bahagia, istri bawaannya mengeluh melulu. Bisa-bisa suami menganggap istri susah bersyukur. Hal ini bisa membuat pusing suami. Karena suami akan berpikir bahwa ia tidak berhasil membahagiakan istrinya. Nah, kalau istrinya bahagia, suami merasa telah membahagiakan, suami justru akan semakin ingin memberi kebahagiaan untuk istri. Jadi kayak positive feedback kalau di sistem (duh, jadi bahas mata kuliah dulu wkwk).
Menulis tulisan tips meluluhkan hati seorang istri yang kurang peka dan tulisan ini membuatku introspeksi. Ternyata hubungan suami-istri dalam pernikahan tidak seribet itu. Selama suami dan istri menjalankan peranan masing-masing dengan baik, berkomitmen menjaga pernikahannya, dan berkomunikasi dengan lancar.
Kembali mengingatkan, istri tidak punya kendali atas hati suami. Hanya Sang Pemilik Hati yang bisa membolak-balikkan hati suami. Terus berdoa kepada-Nya, ya!
Semoga teman-teman yang membaca kedua tulisanku menjadi keluarga yang samara. Kalau belum ketemu jodohnya, semoga segera dipertemukan. Aamiin 🥰
Komentar
Posting Komentar