Tulisan ini akan mengandung konflik karena kita akan membahas pindang bukan berbahan ikan. Terus seperti apa? Juga akan dibahas dua perbedaan hasil ketika teman-teman melakukan searching "pindang" di Google berbahasa Indonesia dan berbahasa Inggris. Penasaran? Baca sampai akhir, ya!
Sekarang, apa yang muncul di pikiran teman-teman saat mendengar kata "pindang"? Apakah ini yang teman-teman ingat?
Sumber: flickr |
Kalau iya, kita satu koridor. Wkwk. Ini adalah salah satu curtural shock pas pindah ke Trenggalek, rumah keluarga Pak Suami.
Waktu itu Ibu Mertua bilang mau beli pindang terus yang aku yang aku pikirkan ya memang ikan itu. Soalnya, dulu pas di Bandung pun biasa beli pindang tongkol dari mbah-mbah yang jualan keliling komplek memanggul keranjang besar dari anyaman.
Nah, pas Ibu Mertua pulang dan bawa plastik isinya bungkusan kertas minyak, aku mulai curiga, pindangnya mana? Apalagi pas Ibu Mertua ngasih makanannya ke aku sambil ngenalin, "Ini pindang sapi, Nak."
Eehh? Pindang sapi?
Tapi namanya disuguhin makanan, gak perlu berlama-lama bingung lah, ya. Hajar aja santap wkwkwk. Dan rasanya, beuh... Meledak di mulut!
Sumber: restaurantguru.com |
Jadi, ternyata, pindang sapi itu sejenis makanan olahan sapi dimasak dengan aneka rempah dan berkuah. Rasanya pedas tapi bikin nyaman. Biasanya dihidangkan bersama serundeng.
Yang unik, justru bagian sapi yang dimasak untuk pindang bukan dagingnya, tapi kikil dan tetelan.
Apa itu Pindang Sapi?
Pindang sapi adalah panganan yang terbuat dari potongan daging sapi, kikil, atau tetelan yang direbus dalam kuah bumbu.
Bumbu yang digunakan dalam kuahnya antara lain bawang merah, bawang putih, merica, kunyit, lengkuas, dan kluwak. Hal inilah yang membuat cita rasa pindang sapi sekilas mirip rawon, tetapi lebih nendang karena dilengkapi santan dan cabe yang banyak.
Pindang sapi biasa disajikan bersama serundeng dan potongan tetelan sapi yang ditusuk layaknya sate.
Kontroversi Pindang
Sekarang teman-teman coba search pindang di Google. Ini yang aku temukan.
Menurut KBBI: pin·dang n ikan yang digarami dan dibumbui kemudian diasapi atau direbus sampai kering agar dapat tahan lama
Nah kan, berarti memang pindang sapi di Trenggalek ini suatu penyimpangan, ehm, pengecualian.
Eh tapi, tunggu dulu. Kalau aku search pindang di Google berbahasa Inggris, aku menemukan definisi pindang yang berbeda menurut Wikipedia.
Pindang refers to a cooking method in the Indonesian and Malay language of boiling ingredients in brine or acidic solutions.
Jadi pindang itu sebuah teknik memasak dengan merebus di larutan garam atau larutan asam. Ya gak harus ikan sih, bisa juga telur.
Tetep si pindang daging ini makanan yang lain dari definisinya yak. Wikipedia gak ngedukung nih, ah!
Pokoknya ini enak dan khas Trenggalek. Cobain deh kalau main ke sana. Harga termurah yang bisa temen-temen dapet satu bungkus nasi pindang daging dibanderol Rp 5.000 lho!
Trenggalek emang kota yang terkenal dengan makanan murah tapi enak. Kangen kampung halaman Pak Suami kan jadinya :')
Apalagi kalau bukan karena nasi pindang daging sapi (bayangin deh, cuma lima rebuan), nasi pecel bahkan cuma tiga ribuan, susu kedelai asli cuma seribuan. Belum lagi aneka macam bubur manis hangat kayak jenang grendul. Nyamm.
Apa nih makanan enak dan termurah di daerah temen-temen? Coba drop di kolom komentar!
Komentar
Posting Komentar