14 daftar kado yang bisa dikasih ke pasangan untuk wedding anniversary!
Sejujurnya, sejak kecil aku hampir tidak pernah merayakan ulangtahun. Paling sebatas beli cake dan dimakan bareng-bareng sama adik, papa dan mama. Apalagi setelah menikah, ucapan selamat ulangtahun pun hampir tidak ada.
Ulangtahun pernikahan biasanya lebih parah. Baru teringat besoknya atau beberapa hari setelahnya. Jadi inti tulisan ini adalah sebuah pengandaian, kalau-kalau aku ingin merayakan ulangtahun pernikahanku yang akan jatuh di bulan Mei mendatang. Udah lima tahun aja ternyata :')
Sunber: Canva |
Bertukar Hadiah
Biar kesannya gak ngasih kado ulangtahun kalau cuma ngasih ke satu pihak. Jadi, suami ngasih kado ke istri dan sebaliknya. Kadonya apa? Sederhana saja, yang penting bermanfaat, tepat guna, awet.. Lho, jadi banyak syaratnya wkwk
14 daftar kado untuk pasangan saat ulangtahun pernikahan:
1. Baju
2. Alat masak
3. Make-up
4. Perhiasan
5. Logam mulia (untuk investasi)
6. Saham
7. Deposito
8. Buku agama
9. Buku motivasi
10. Tas
11. Hiasan rumah homemade
12. Voucher salon
13. Voucher menginap
14. Voucher nyewa tempat olahraga yang disukai (misal voucher golf)
Ngedate lagi
Setelah punya anak, dunia pasangan suami istri seperti berpusat di anak-anak. Apalagi bagi ibu rumah tangga yang tidak bekerja, dua puluh empat jam bersama anak membuat rasa penat kerap menghampiri.
Seandainya keadaan memungkinkan, boleh banget kok titipin anak-anak ke keluarga atau teman yang dipercaya lalu dipakai ngedate berdua deh. Sederhana aja, makan di warung pinggir jalan berdua, pasti berasa kayak dulu pas belum ada ekornya.
Jalan-jalan sekeluarga
Kalau gak memungkinkan buat jalan berdua, bawa gembolan juga no problem.Yang penting happy bareng. Bisa sesimpel sepedahan, camping deket rumah, bikin barbecue, atau masak-masak bareng.
Introspeksi
Naah, ini yang paling ngena. Coba diingat lagi selama perjalanan pernikahan bertahun-tahun itu, apa aja suka dukanya. Apa harapan pasangan yang belum terlaksana. Apa masalah yang belum usai. Apa harapan yang ingin dicapai keluarga ke depannya.
Bagi aku, pernikahan itu lembaga yang sakral dan mulia. Tapi tidak berarti harus dirayakan secara berlebihan. Karena mempertahankan untuk tetap langgeng itu sulit. Dibutuhkan kesabaran, ketabahan, dan keikhlasan di setiap detiknya. Sedangkan merayakannya, kalau cuma sekali perayaan sih mudah. Tapi bisakah kita merayakannya setiap waktu terutama di waktu tersulit dalam pernikahan?
Realistis saja, banyak orang yang hidup hanya cukup untuk membiayai kehidupan sehari-hari. Banyak orang yang untuk mempertahankan pernikahannya saja butuh usaha yang tidak sedikit. Jadi, buat teman-teman yang punya lebih banyak dana atau pernikahannya alhamdulillah selalu aman dan jauh dari konflik, banyak-banyaklah bersyukur dan berdoa semoga Allah melanggengkan nikmat itu untuk teman-teman.
Kalau boleh curhat sedikit, aku tinggal di luar negri sudah 2.5 tahun lamanya. Tidak ada saudara dan tidak pernah dikunjungi saudara sekalipun waktu itu aku melahirkan anak kedua. Kami hidup hanya dengan beasiswa kuliah suami.
Tentu kami harus berhemat untuk kebutuhan sehari-hari. Belum lagi ada dua anak sekaligus. Padahal, jarang ada mahasiswa S3 yang punya anak, apalagi sampai dua.
Aku pernah LDM dengan suami karena dia harus berangkat duluan. Aku bersumpah, gak akan pernah mau lagi ngejalanin hal itu. Pasalnya, beraaattt banget. Banyaaak banget konfliknya dan beneran kami sampai di titik hampir menyerah.
Bersama-sama pindah ke luar negri pun gak mudah. Aku biasa dilayani sewaktu belum menikah. Kini semua harus diurus sendiri. Bangun tidur harus masak untuk empat orang, memandikan anak, mengurus kebutuhan suami, hingga mengurus dokumen penting: ngurus asuransi kesehatan, mobil, bantu ngurus pajak. Semua kayak numpuk di pikiran.
Jadi kalau ditanya aku ingin merayakan wedding anniversary seperti apa, aku akan jawab begini. Aku tidak minta apa-apa. Aku bersyukur bisa melalui semua ini meskipun berat dan terseok-seok. Aku cuma berharap, aku masih bisa membersamai suami hingga seterusnya, bisa melihat anak-anak tumbuh dan berkembang hingga mereka punya keluarga masing-masing. In the end, aku hanya ingin berpulang ke surga-Nya bersama keluargaku, utuh.
Dan aku nulis ini sambil berlinang air mata :')
Fyuh, lima tahun aja seperti ini rasanya, aku belum bisa membayangkan 14 tahun bersama. Pasti lebih nano-nano wkwkwk
Kalau teman-teman ingin anniversary pernikahan seperti apa?
Komentar
Posting Komentar