Langsung ke konten utama

Cara Menjadi Istri dan Ibu Rumah Tangga yang Bahagia

Menjadi bahagia adalah pilihan pribadi, tapi juga urusan semua orang. Betul, kan? 


Kita coba liat contoh kasus. Seorang istri dan ibu yang setiap hari dimarahin suaminya. Lalu, anak-anaknya nakal, susah dibilangin. Sesabar apapun si ibu, apakah ia bisa bahagia? 


Apalagi kalau kita katakan kebahagiaan adalah hak semua orang. Berarti ada pihak yang wajib memberikan kebahagiaan untuk kita, kan? 


Hal itu terjadi kalau kita mengukur kebahagiaan pada hubungan sebab-akibat. Padahal, bahagian bisa sesederhana bersyukur hari ini badan kita sehat wal-afiat. Jadi, gimana caranya bikin diri sendiri bahagia khususnya buat istri dan ibu rumah tangga? Inilah yang aku lakukan.


1. Menurunkan standar


Rumah gak harus rapi banget kayak rumah artis yang lagi digrebek sama acara TV. Yang penting gak ada makanan berserakan di lantai karena kecoa bakal merasa diundang.


Anak-anak gak harus mandi dua kali sehari. Toh di sini suhunya lagi dingin.


Kami makan dua kali sehari yang penting cukup tenaga buat kerja, ngurus anak, dan ibadah.


Nggak papa anak nonton video maksimal satu jam perhari dan ditemenin selama tontonannya aman, sesuai usia, dan bermanfaat.


Tidak semua hal harus sempurna apalagi berhubungan dengan anak-anak yang kadang-kadang masih semaunya sendiri.


2. Memberi treat untuk diri sendiri


Sebagai orang yang tinggal di luar negri, jauh dari keluarga dan tanpa asuransi kesehatan, aku dituntut untuk selalu sehat. Jadinya ya, banyak pantangan makanan. Makanan gak sehat dan bisa menyebabkan penyakit dilarang untuk dikonsumsi.


Namun, kadang aku butuh pelampiasan atau sekedar hal yang bikin rileks, kayak coklat manis. Yah, gigiku gampang berlubang makanya aku gak boleh makan makanan manis dan lengket. Jadi ya, kadang sembunyi-sembunyi dikit lah. Yang oenting, udahnya aku sikat gigi hehe.


Kalau udah selesai dari tugas memasak, mencuci, dan nyuapin anak-anak, aku sempatin buka HP. Sekedar membaca chat lucu-lucu cukup menyegarkan pikiran.


3. Meminta tolong


Sebagai anak pertama, aku dididik menjadi orang yang mandiri, sebisa mungkin melakukan segala sesuatu sendiri. Pada akhirnya, aku menjadi orang yang sungkan untuk meminta tolong.


Hal ini memang punya dua sisi. Satu sisi, aku menjadi orang yang tidak bergantung kepada orang lain. Di sisi lain, ketika aku terjebak di situasi yang sulit dan memang butuh pertolongan, aku tidak berani meminta tolong.


Setelah menikah, aku belajar bahwa pernikahan akan langgeng jika kedua belah pihak bekerja sama, saling tolong menolong. Aku pun tersadar bahwa menerima pertolongan orang lain membuatku lebih semangat menolong orang lain. Pasalnya, aku benar-benar merasakan betapa bahagia, lega, merasa diperhatikan, dan merasa terbantu ketika ada orang yang menolong. Aku juga ingin membuat orang lain merasakan hal yang sama ketika aku memberi pertolongan.


Untuk sementara, aku banyak meminta tolong kepada suami untuk mengasuh anak karena banyaak sekali hal yang perlu aku pelajari darinya tentang cara mengatur anak. You know, ketika mereka lagi rewel dan susah diatur wkwk


4. Berbicara dengan orang


Ngobrol dengan orang lewat alat komunikasi menurutku masih terasa kurang efektif. Banyak rasa yang hilang. Banyak ekspresi yang tidak bisa dilihat. Dan kita jadi berjuang sangat keras untuk memahami apa yang orang katakan untuk menjaga flow.


Berbeda dengan ngobrol secara langsung dengan orang random. Kita bisa ngobrol tanpa topik bahkan cuma ngomentarin anak kecil yang lucu juga bisa. Mau ngomong I beg your pardon beberapa kali buat minta ornag itu ngulangin ucapannya juga gak haram. Bahkan, gak perlu tau nama orangnya juga gapapa. Tapi ada feel yang gak bisa digantikan. Melihat senyumnya, gesture-nya, bahkan sesederhana wangi bajunya. Apalagi kalau orang yang diajak bicara bisa memberikan suatu inspirasi, beuh, bisa membekas banget.


Teman-teman punya tips apa supaya jadi istri dan ibu rumah tangga yang bahagia? Atau, gimana sih cara teman-teman membahagiakan diri sendiri? Boleh kasih komennya, ya!

Main di luar rumah dulu biar sama-sama waras


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal TO Ilmu Sharaf - BISA Angkatan 33 - Tashrif Ayat Al-Quran

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh! Di sini saya akan share soal TO khusus tashrif ayat Al-Quran beserta kunci jawabannya sebagai latihan. بسم الله الرحمن الرحيم    📚  Soal Try Out Sabtu  🖊                🖋 Angkatan 33 📒                   🗓 Sabtu,  5 - Mei -  2018 🕰 Pk. 16.00 sd 18.00 WIB 💦💦💦💦💦💦💦💦💦 Silahkan Tashrif Isthilahy Surah Ali Imran (3) Ayat 47 ➖ 56 ✍ Temukan sebanyak mungkin kata yang bisa ditashrif (kata yang tashrifnya sesuai dengan wazan yang telah kita pelajari). Bisa dalam bentuk fiil, mashdar, isim fail dan isim maful. ✍ Kata yang ditashrif hanya Fi'il Shahih, abaikan Fi'il Mu'tal (kecuali untuk Fi'il Tsulatsy Mazid yang mengandung Huruf Illah dan tidak mengubah bentuk tashrif, Silahkan ditashrif) ✍ Tugas antum menentukan FI'IL MADHI-nya, kemudian  TASHRIF ISHTILAHIY dari fiil madhi hingga fiil nahiy. Silak...

Pekan Percobaan Ilmu Sharaf - BISA

Bismillah... Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh! Di postingan ini insya Allah saya akan share materi di pekan percobaan. Sebelum itu, saya akan memberitahu dulu orang-orang yang berada di dalam grup kelas, pembagian grup kelas beserta fungsinya, dan perbedaan pelajaran pekan ini dengan pekan lainnya. Grup kelas dibagi 2, khusus akhawat dan khusus ikhwan. Di dalam grup kelas utama, yang bertindak sebagai admin, adalah muraqib/muraqibah (saya sebut 2 istilah untuk laki-laki dan perempuan). Tugas mereka adalah membagikan materi dan soal pemanasan materi di grup utama serta mengawasi keberjalanan grup kelas. Lalu, ada musyrif/musyrifah yang bertugas menjawab pertanyaan ketika muhadharah, mengoreksi tugas, dan mengurus secara langsung tholib/tholibahnya. Yang terakhir, pastinya ada pelajar, yang jumlahnya sekitar 25 orang. Jumlah ini biasanya menipis setiap minggu hingga bersisa belasan orang. Tapi tenang, kalau serius menjalaninya, insya Allah bisa dan mudah. Jadi, sebag...

Program Ta'aruf Yayasan BISA - Ilmu Bahasa Arab

Bismillah...  Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.  Saya ingin berbagi informasi program lainnya dari Yayasan BISA, yaitu Ta'aruf. Program ini masih baru. Saat ini angkatan ketiga sedang dalam masa pembelajaran.  Bagi teman-teman yang masih awam soal Yayasan BISA, bisa baca dulu tulisan lama saya tentang Program Ilmu Sharaf untuk Pemula .  Apa itu Program TA'ARUF?  TA'ARUF sendiri merupakan akronim dari Terampil Imla huruf. Program ini bertujuan untuk mengetahui cara penulisan huruf-huruf Hija'iyyah, kaidah penulisan Hamzah, Alif, huruf yang ditulis tetapi tidak dibaca, serta huruf yang dibaca tetapi tidak ditulis.  Program Ta'aruf Angkatan 3 GRATIS dan hanya untuk alumni program-program di Yayasan BISA. Saya termasuk kategori alumni BISA angkatan 1-35 dan Shaum (BISA Premium, belajar Ilmu Sharaf berbayar) angkatan 1-2. Pendaftaran hanya diumumkan di grup alumni program BISA dan dilakukan secara bertahap. Artinya, program ini diumumkan di grup alumni...